Jumat, 21 Maret 2014

SISTEM PENAMBANGAN TAMBANG TERBUKA

SISTEM PENAMBANGAN TAMBANG TERBUKA


Tambang Tebuka (Surface Mining)
Tambang Terbuka

Surface mining merupakan kegiatan usaha penggalian yang seluruh aktifitas kerjanya berhubungan langsung dengan udara bebas dan terik  matahari yang letaknya tepat di permukaan tanah.










Pada tambang terbuka tahap kegiatan awal yang dilakukan adalah :
1. Pembuatan Jalan Rintisan


Jalan rintisan berfungsi sebagai jalur lewatnya  alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi stock rom atau pengangkutan overburden. Pembuatan jalan digunakan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pembersihan lahan.


2. Pembersihan Lahan (land clearing)



Pembersihan lahan ini dilaksanakan untuk memisahkan pepohonan dari tanah tempat pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan tanah subsoilnya. Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai humus pada saat pelaksanaan reklamasi. 


Kegiatan pembersihan lahan ini baru dilaksanakan pada lahan yang benar-benar segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang wajib tetap dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini sebagai wujud bahwa perusahaan tambang tetap memperhatikan aspek pengelolaan atau lindungan lingkungan tambang.

 



3. Pengupasan Tanah Pucuk  (Top Soil)


Pengupasan tanah pucuk ini dilakuan terlebih dulu dan ditempatkan terpisah terhadap batuan penutup (overburden), agar pada saat pelaksanaan reklamasi dapat di manfaatkan kembali.
Pengupasan top soil ini dilakukan sampai pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai dilapisan batuan penutupan (tidak mengandung unsur hara ).


4. Pengupasan Tanah Penutup (Overburden)


Lapisan tanah penutup ini biasanya dibongkar langsung dengan Exsavator dikareakan batuan yang digali tidak keras, dan apabila agak keras biasanya dengan metode riping dan ada juga dengan cara
peledakan, karena batuan di front cukup keras jika digali langsung dengan exsavator, maka batuan di front tersebut akan diadakan peledakan (blasting) pada area tersebut.  

Dalam kegiatan Pengupasan Tanah Penutup biasanya kendala yang menghalangi kelancaran kerja adalah masuknya air hujan  (run off mine) ke front.penanganan air ini dilakukan dengan membuat sump pada front dan mengarahkan air tersebut ke sump dan setelah itu dilakukan pemompaan.


 

Air  hasil kegiatan pemompaan air tambang ini disalurkan ke kolam penampungan (settling pond) yang tersdiri dari 3 kompartemen, yaitu :

 a). Kompartemen pertama untuk mengendapkan kandungan lumpur yang ikut larut dalam aliran air tambang yang terpompa.




 b). Kompartemen kedua, untuk penanganan (tretmen) kualitas pH air tambang yang dihasilkan, dimana air tambang harus ber-pH standard sesuai batasan baku mutu air tambang yang di ijinkan.



c). Kompartemen ketiga untuk kolam penstabilan air tambang dan titik penaatan kualitas air tambang sebelum air tambang tersebut disalurkan keperairan umum atau sungai.

 
Keperairan Umum
Kompartemen 3



Mengapa air tambang ini harus disalurkan ke settling pond terlebih dulu, untuk selanjutnya baru boleh disalurkan ke perairan umum, hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya air asam tambang (AAT). AAT adalah air yang berasal dari areal pertambangan yang bersifat asam ( pH<7 ) sebagai akibat teroksidasinya matrial sulfide pada batuan pada kondisi lahan yang terbuka dan adanya air.
Sifat air asam sehingga cendrung merusak lingkungan, baik terhadap hewan biota air
maupun tumbuhan disekitar perairan tersebut.

 


5. Pembersihan Batubara (coal cleaning)


Setelah penggalian batuan penutup selesai dan lapisan batubara mulai terekspose, maka kegiatan penambangan berikutnya adalah proses pembersihan lapisan batubara dari unsure pengotor (sisa batuan penutup dan atau parting). 
Kegiatan ini dikenal dengan istilah coal cleaning. Hasil kegiatan coal cleaning ini adalah lapisan batubara yang bersih dan berkualitas.



Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin.  

6. Pemuatan (Loading Coal)


Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat exsavator dan diisikan ke dalam alat angkut.


Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan matrial atau endapan bahan galian hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Proses loadaing batubara yang digunakan adalah metode top loading. Hal ini disebabkan karena unit loading menggunakan tipe backhoe sehingga sangat memudahkan dalam proses penggalian dan pemuatan. 


7. Pengangkutan ( hauling Coal) 

Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat penimbunan sementara di ROM, yaitu stockpile mini tambang.  untuk proses lebih lanjut.



Kegiatan pengangkutan batubara biasanya menggunakan dump truck tronton atau trintin yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran yang akan diangkut.

 




8. Pemasaran 



2 komentar: